Di postingan berikut kita akan menjelaskan bagaimana alur cara mencatat pembukuan (akuntansi) di usaha catering. Catering yang kita maksud disini adalah usaha catering yang setiap hari melayani makan (siang) karyawan sebuah perusahaan yang biasanya berjumlah ratusan bahkan ribuan orang.bukan katering event atau catering wedding party ( katering pernikahan )
Alur dari pembukuan usaha catering tersebut dapat di lihat dari gambar diatas, berikut penjelasannya :
- Di mulai dari pembelian bahan yang di dapat dari pembelian di toko , pasar atau pun sales yang datang ke tempat kita
- Dari bahan-bahan yang kita beli di hari itu, kita pisahkan mana saja barang yang kita stock dan barang mana saja yang habis kita pakai di hari itu
- Barang-barang yang habis pakai di hari itu semisal sayur dan buah langsung kita bukukan sebagai biaya di program accounting di modul kas keluar (atau bank keluar)
- Sedangkan barang yang kita stock (tidak langsung habis) kita masukkan dan kita bukukan ke dalam gudang yang diakui sebagai persediaan
- Barang-barang yang tidak habis di pakai atau yang kita pakainya sedikit-sedikit semisal gula, beras, minyak goreng, daging dan lain-lain berada di gudang (atau tempat penyimpanan yang dianggap gudang)
- Saat kita memerlukan barang-barang yang ada di gudang untuk kita masak, kita membukukan barang yang keluar itu sebagai biaya (cost) sejumlah barang yang keluar saja (yang di butuhkan di hari itu)
- Tidak ada proses pembukuan di bagian dapur
- Hasil dari dapur yang berbentuk makanan jadi , kita bukukan sebagai hasil dalam satuan PORSI
- Hasil makanan jadi langsung kita kirim kepada perusahaan konsumen lewat modul penjualan
- Jika perlu mengawasi penyaluran makanan jadi ke masing-masing orang maka perlu adanya kasir di bagaian pengiriman barang di perusahaan konsumen
Demikian penjelasan mengenai alur pembukuan usaha catering, untuk masing-masing proses yang dilakukan di masing-masing tahap