Lompat ke konten

Trend Virtual Wedding Menikah Online, Resepsi Pandemi

Menghadapi pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir di Indonesia, para pengusaha wedding terus mencari solusi bagaimana tetap bertahan ditengah kondisi yang sulit ini. Walaupun skema hidup  “new normal” tengah digaungkan oleh pemerintah, akan tetapi penerapannya masihlah di sejumlah wilayah yang masih dianggap aman dan tidak beresiko untuk diterapkan. Dalam kondisi ini kita seakan dipaksa untuk lebih peka dengan tekanologi, karena hampirsemua aktivitas saat ini dilakukan melalui online, seperti belajar online, sekolah online, dan masih banyak lagi yang menerapkannya.

New normal lainnya adalah pernikahan yang dilakukan secara online, sebelumnya juga tengah kita bahas mengenai trend virtual wedding ditengah pandemi COVID-19 ini. Pandemi Covid-19 membuat pemerintah melakukan kebijakan social distancing atau jaga jarak sosial, meski demikian penerapannya masih diperlukan evaluasi dengan waktu yang belum bisa ditentukan, oleh karena itu sepertinya pernikahan online bisa menjadi alternatif solusi terbaik untuk melangsungkan resepsi pernikahan saat ini. Tren pernikahan online juga telah sampai ke dataran China.

Baru-baru ini, pasangan Ma Jialun dan Zhang Yitong mengadakan acara resepsi. Uniknya pasangan tersebut memutuskan untuk menyiarkan resepsi secara langsung (live streaming) ke lebih dari 100 ribu orang asing.

Dilansir dari AFP, kebijakan social distancing akibat Covid-19 memang membuat banyak pasangan di seluruh dunia untuk gigit jari untuk mengadakan resepsi pernikahan. Sebagai alternatif, banyak orang menikah melalui ruang virtual. Meski demikan tentunya ada plus dan minusnya ketika kita hendak ingin melangsungkan pernikahan secara online.

Akan tetapi, mengadakan resepsi pernikahan online belum menjadi tren di Indonesia. Namun memang ada beberapa orang yang menyiarkan langsung ijab jarak jauh (live streaming). Meski demikian berkah group melalui unit bisnisnya berkah enterprise dan berkah catering memang tengah mencanangkan konsep pernikahan online ini (virtual wedding) demi melangsungkan eksistensi bisnisnya sebagai vendor pernikahan Indonesia. Berkah Group akan melihat seberapa besar antusiasme masyarakar dalam menanggapi trend pernikahan virtual ini.

Adapun maslaah paket pernikahan yang akan dibikin konsep online adalah semua paket pernikahan Surabaya dan paket pernikahan Jakarta yang dimiliki oleh berkah catering. Meski mengadopsi konsep berbeda dengan pernikahan pada umumnya akan tetapi berkah group yakin konsep pernikahan ini akan menjadi booming dan bisa menjadi solusi resepsi pernikahan di kala pandemi covid-19 ini. Lalu bagaimana langkah-langkahnya dalam mempersiapkan pernikahan virtual ini? yuk simak ulasannya di bawah ini.

Langkah langkah Mempersiapkan Pernikahan Virtual

Walaupun durasi upacara pernikahan virtual ini nggak akan lama, namun tetap ada beberapa langkah yang harus kamu sesuaikan saat mengubah upacara pernikahan normal jadi virtual.

1. Pilih platform sharing

Ada banyak sekali platform untuk conference call yang bisa kamu gunakan. Di antaranya, platform yang paling umum adalah Zoom dan Google Hangouts. Ada mode gratis dari Zoom, namun terbatas. Untuk Zoom Pro atau Zoom Business, kamu dikenakan biaya 14 dolar Amerika/bulan dan bisa melakukan meeting dengan 100 orang tanpa batas waktu.

Sedangkan kalau Google Hangouts bisa digunakan oleh pemilik akun Google Suite dengan harga mulai dari $9 per bulan/pengguna. Kalau perbandingan harga dan kepraktisan mungkin Zoom yang paling cocok .

Kamu juga bisa membagikan momen pernikahanmu kepada khalayak umum, termasuk orang-orang yang tidak dikenal, lewat Instagram dan Facebook Live. Dengan kedua platform ini, kamu bisa memperlihatkan prosesi pernikahanmu ke sosial media dengan mudah dan tanpa batasan.

2. Jangan lupa mempersiapkan peralatan elektronik

Teknologi adalah kunci dari merencanakan pernikahan virtual. Minimal, nih, kamu butuh laptop dan handphone dengan kualitas kamera yang baik.

Kalau menggunakan handphone maka kamu membutuhkan tripod agar video yang diambil stabil dan tidak goyang. Kalau dipegang teman sudah pasti hasilnya bergoyang-goyang dan suaranya ‘bocor’ jika dia memegangnya sambil bicara.

Jangan lupa lakukan uji coba sebelum hari-H pernikahan virtual. Baik mencoba platform video maupun peralatan yang kamu gunakan untuk mengetahui apakah kualitasnya sesuai dengan harapanmu.

3. Kontak vendor (wajib!)

Walaupun keputusanmu mengundurkan resepsi pernikahan besar -besaran atau malah membatalkannya, beberapa vendor masih akan kamu butuhkan, lho. Vendor yang pasti kamu butuhkan untuk melaksanakan pernikahan virtual adalah gedung, dekorasi, katering, dan fotografer/videografer.

Pastikan bahwa seluruh vendor terutama fotografer dan videografer melakukan social distancing, ya, saat melayani hari istimewamu. Jangan lupa berkonsultasi soal angle yang pas untuk live streaming dan ingatkan mereka agar jangan berdiri di posisi yang bisa menutupi kamera.

Walaupun tidak banyak, ya, kamu pasti masih mengundang tamu, setidaknya keluarga, sahabat inti, orang dari catatan sipil dan pemuka agama. Kita harus menyediakan katering bagi mereka dan tentu kedua mempelai juga butuh makan, dong.

Jangan melupakan venue dan dekorasi, ya, karena kamu pasti tetap ingin berada di ruangan yang cantik untuk upacara perkawinan virtual. Masa menikah ruangannya terlihat kosong walaupun tamunya virtual? Tetap sewa dekorasi walau tidak mewah, deh, terpenting suasananya pas dengan seleramu dan pasangan.

4. Jangan lupa menyebar undangan

Kamu masih mau teman-teman dan keluargamu bisa menyaksikan pernikahan ini, kan? Mereka juga pasti mau dan sama excited-nya dengan mempelai, kok, untuk melihat kamu serta pasangan menempuh fase hidup baru.

Yang enak dari pernikahan model ini adalah undangannya juga digital. Kamu bisa membuat sendiri kartu undanganmu dengan berbagai aplikasi desain atau pesan di vendor-vendor undangan virtual yang ada di wilayah kalian masing-masing.

Di dalam undangan tersebut tinggal sebutkan tanggal, waktu, dan link dari live streaming-mu. Berikan juga instruksi cara-cara untuk melakukan video call, mulai dari wajib menyalakan kamera hingga mematikan microphone (mute) saat upacara berlangsung.

Berhubung pernikahan virtual via Zoom tergolong intim, kamu bisa minta tamu untuk berdandan seperti mau ke resepsi pernikahan pada umumnya. Setelah upacara, kamu bisa menyapa tamu-tamu sambil makan cake atau toast bersama. Buat pernikahan ini senormal mungkin! Minta tamu undangan untuk melakukan RSVP untuk menjaga ‘slot’ di aplikasi.

5. Lakukan gladi bersih

Walaupun pernikahan ini akan ditampilkan melalui live streaming bukan berarti kamu harus bersiap di hari-H saja. Kamu harus tetap melakukan latihan atau gladi bersih 1-2 hari sebelum pernikahan, tuh.

Pastikan bahwa dekorasi sudah terpasang dengan baik dan terlihat pas di kamera. Kamu juga harus bisa menemukan angle yang pas untuk merekam agar terlihat bagus serta memastikan semua peralatan teknologi dan aplikasi berjalan dengan lancar.

Untuk pernikahan secara Kristen, ya, coba sepakati dengan pasanganmu apakah video streaming akan dimulai saat kalian berhadapan atau mulai dari mempelai perempuan berjalan dari ruangan lain menuju calon suami di depan altar? Lakukan briefing dengan orang yang nantinya akan mengontrol live streaming-mu agar semua berjalan sesuai dengan bayanganmu.

6. Waktunya menikah!

Nah, kini saatnya kamu menikah secara virtual dihadiri oleh kerabat dekat via live streaming. Kalau memilih Zoom maka jumlah tamu bisa dibatasi sehingga kamu bisa mengirimi pernak-pernik kecil sebagai suvenir untuk mengucapkan terima kasih. Tidak hanya souvenir, untuk catering juga akan dikirimkan kerumah tamu undangan masing-masing. Seperti kalian tau, berkah group memiliki paket catering surabaya dan catering Jakarta dengan menu yang sangat bervariatif, nantinya konsep prasmanan juga akan berubah menjadi konsep delivery service.

Jika ingin menjaga keintiman upacara pernikahanmu, ya, minta tamu undangan untuk tidak mempublikasi link ataupun password live streaming. Selain itu mempelai berhak untuk mengontrol tamu bahkan mengeluarkan mereka kalau tidak menaati aturan.

Gimana ?? Sudah kebayang konsep pernikahan virtual seperti apa?? nah kira-kira seperti itulah konsepnya, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ditengah pandemi ini. Untuk rencana launching dari berkah group sendiri akan dicoba dilakukan di bulan Juli 2020 ini. Jadi buat kalian yang penasaran tunggu yaa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *